Sidang Tilang

Setelah 2 tahun lebih di bali, baru kali ini mencicipi yang namanya ditilang ama polisi. (Klo di bandung sih udah pernah juga sekali...masuk pengadilan & jadi terdakwa...hehehe...). Biasanya setiap ada razia polisi, aku lolos2 aja, kebanyakan disuruh lewat aja tanpa distop, mungkin pak polisi melihat kelengkapan motor Scorpio Z tahun 2007 awal gw yang komplit dilengkapi dengan helm Kyt 2-Vision dan selalu berlalu lintas dengan baik.... di tambah lagi gw selalu nyalain lampu depan setiap kali berkendara baik siang atau malem, "safety riding" bro........
Pernah sekali waktu gw ama anak bini distop pada suatu razia, tp abis di stop... gw tingak tinguk kanan kiri mau ngasih liat kelengkapan surat2... ehh... bukannya minta/nanyain kelengkapan gw, pak polisinya malah pada sibuk semua ngurusin yang lain.... (**kejadian yang aneh), hingga akhir nya ada salah satu pak polisi bilang ke istri gw "silahkan dilanjutkan perjalanannya..."... tanpa di periksa... well... ya gw ngacir aja lagi.....
Walaupun gw tidak terdaftar anggota bikers dr club manapun, tp gw selalu berusaha ngikutin perkembangan bikers melalui milis YSC & internet... terutama kampanye2nya... untuk ber "safety riding". Gw sadar betul pentingnya safety riding dan begitu banyaknya masyarakat yang belum memahami bagaimana teknik dan etika berkendaraan yang baik untuk keselamatan bersama. Dan tentunya gw selalu "nurut" ama rambu2 lalu lintas.
Nah,..... hingga pada suatu hari Kamis malem Jumat, gw berkamsud menghadiri pengajian di Muding, karena ga tau lokasinya gw ngikutin temen dari belakang yang mw ketempat yang sama juga. Nah, kejadiannya di perempatan jalan Sunset Road - Imam Bonjol (arah denpasar), dari jauh gw liat lampunya 'Ijo'.
"wah keburu gak yahh..." pikir gw.
Namun setelah deket, lampu gak kunjung juga berubah jadi kuning atau merah, dan di jalur dari arah imam bonjol keliatannya lgi tersendat sehingga kenderaan dari arah sunset road ke imam bonjol jadi terhambat.
karena gw lihat msh 'ijo', ya gw dengan tenang melewati trafik light tersebut doong, walaupun akhirnya terhambat di tengah perempatan di belakang truk yang jg lagi tersendat,,,, karena jalan didepannya emang tersendat juga...
Akhirnya ketika truk mulai jalan...... jreeeenggg........
Tiba tiba 3 orang oknum polisi nyetop motor gw dan beberapa motor lain....
"lha.... knapa nih...." pikirku.
Yo wis akhirnya aku nurut aja.... dengan hati bersih (hendak pengajian sih).... dan rasa tidak bersalah...ya nurut aja.
"selamat malam pak, hati2 klo berkendara.... mohon lihat kelengkapannya"..... seru salah satu pak polisi.
"hati2 apaan.... gw kan hati2....apa kamsudnya nih" pikirku lagi....
"Bapak tadi melanggar traffic light, itu berbahaya buat diri bapak" lanjut pak polisi sok bijaksana.
"melanggar apaan", pikir ku lagi mulai gondok, krn yakin betul lampu masih ijo pas lewat.
"wah jangan2 setelah sy lewat lampu kemudian merah, dan berhubung aku tertahan di belakang truk... jadi gak keliatan ama tuh polisi, jadi pas truknya jalan seolah2 aku nyelonong.... "pikirku lagi.
"saya gak melanggar pak.... dari mana bapak tau saya melanggar???. timpal & tanya ku....
"saya tau pak, saya lihat dari sini...." kata oknum polisi yang satu lagi sambil nulis surat tilang....
"lah ini polisi maen tulis tilang aja, padahal gw gak salah, lagian dr mana dia tau gw nerobos lalin apa nggak.... lah ini 3 polisi nongkrongnya di pojokoan seberang jalan .....emang lalinnya keliatan gitu???." duh payah dah klo gini... ngelawan jg dah males denger jawabannya...yg sok tau dan tidak berdasar azas normatif.... palagi gw niat pengen ngaji....
akhirnya dari pada debat kusir....gw minta sidang aja....
saking ogahnya gw bayar 'polisi model gituan', dan dengan naifnya berharap gw bisa ngasih penjelasan ke hakim tentang apa yang terjadi, bahwa tuduhan oknum polisi yang 3 orang tersebut sangat tidak berdasar dan terkesan mencari2 kesalahan saja....
abis surat tilang selesai, gw gak lanngsung tanda tangan, gw baca dulu dengan seksama.... oh ok gw harus sidang tangga 6 maret di PN Denpasar Jl Sudirman Jam 10.00 Pagi. oke deh.... gw tanda tangani..... dan gw **dengan hati puas gak bayar tuh polisi, melanjutkan perjalanan...
--------------------------------------------------------------------------------------
Hari2 berlalu, dan tiba saatnya sidang.... 6 Maret 2009.
Dengan semangat dan berharap bisa menyampaikan keluhan atas tindakan polisi yang nilang gw.... gw bersiap mendatangi pengadilan. Dari Jadwal jam 10.00 pagi, gw udah berangkat dari rumah jam 9.15, dan perjalanan hanya memakan waktu 20 menit. Tiba pukul 9.35, namun karena masih lom waktunya gw muter2 lagi ama Scorpio Z. Tepat pukul 9.45 gw dah masuk di pelataran parkir PN Denpasar. Trus masuk dan menuju ke resepsionis nanyain ruang sidang.
Setelah nunggu 15 menit, akhirnya teng... jam 10.00. Masuk ke ruang sidang koq sepi2 aja... padahal jadwalnya jam 10.00. Wis nungguin lagi... mondar mandir....
Hingga jam10.30 baru 6 orang aja ***kemungkinan terdakwa jg..... yang udah di ruang sidang.
Ada beberapa orang lain yang kelihatannya mau ngurusin tilangnya, tp setelah ngobrol2 ke oknum2 kemudian transaksi...kemudia pulang... wah ini pada lewat calo ternyata.
"Klo kudu bayar ke calo, bwt apa gw minta sidang.... mending 'bayar' aja ke tuh polisi....waktu gw ditilang, dari pada gw repot harus ke pengadilan"... pikirku.
Singkat cerita,
Jam 10.50 baru muncul seorang pak polisi, dan langsung ngumpulin bukti tilang.
Salanjutnya bukti2 tilang tersebut di cek2 ama pak polisi.....
Nah dsini yang menarik,
Sembari pak polisi ngecek daftar sidang tilang... aku perhatiin koq ada 2 lembar bukti tilang yang disisihkan, feeling mulai gak enak....
Betul aja.... salah satunya bukti tilang punya gw.
Kemudian dipanggil,
"Pak, ini berkasnya belum sampe sini" ujar pak polisi
"Lho koq bisa pak, jadwalnya kan hari ini jam 10.00" timpalku
"Iya pak, mungkin petugasnya terlambar setor berkasnya" lanjut pak polisi.
"lho koq gitu, padahal sy ditilang hari kamis pak,... hampir seminggu yang lalu.... " jawabku
"klo bapak perlu sim nya, bisa ambil di Poltabes" seru pak polisi.
"emang bayarnya berapa pak?? tanya ku
"ya paling sekitar 30-35 ribu" jawab pak polisi
"klo kudu bayar ke pak polisi itu, mending aku bayar di tempat... ngapain repot2 minta sindang,
ini namanya ngerjain gw..... ogah ahh... mending sidang aja"
"ga usah pak, saya tunggu sidang minggu depan aja".
"Tapi tolong di kasih catetan di surat tilang ini, bahwa sy udah dateng sidang pada tgl 6, jangan sampe minggu depan saya dateng sidang disangka mangkir sidang malah jadi urussan dan di denda" ujar ku.
Kemudian pak polisi mengiyakan dan menulis oret2 keterangan bahwa sidang ku diundur minggu depan tanggal 11 Maret 2009.
Akhir nya dengan sedikit kesal aku pulang, koq bisa sih... tilang sudah hampir seminggu, pas hari H sidang berkas belom nyampe.... betul2 ga profesional ahh.... tp tetap aku sedikit puas tidak membayar ke pak polisi yang nilang itu. Walaupun sedikit kecewa atas tindakan yang 'tidak profesional' itu....
------------------------------------------------------------------------------------------------
11 Maret 2009, setelah ijin dari atasan bwt ngambil SIM di PN Denpasar, berangkat deh nunggangin Scorpio Z ke pengadilan.
Kali ini gak pas jam 10 aku datang, sengaja telat.
Dan bener aja, walaupun udah dateng telat...tetep aja sidang lom di mulai.
Dan tepat jam 11 baru sidang di mulai. ***apa memang sidangnya jam 11 gak tau jg.
Setelah ngasih bukti tilang ke pak polisi....
beberapa saat kemudian bu kahim datang dan memulai sidang.
Nama dipanggil satu persatu, berkas perkara di tanda tangani dan ditulis denda....
Pemilik berkas langsung diarahkan untuk membayar denda dan biaya perkara ke panitera...
aku ken denda Rp.26.000 dan Rp.1000 biaya perkara untuk pelanggaran pasal 61 ayat 1 "pelanggaran rambu2 lalin".
Cuma, hajatku untuk ngadu ke bu hakim atas tindakan oknum polisi yang nilang sembarangan tidak bisa terwujud....
Habis sidang cuma gitu doang.... terdakwa gak dikasih kesempatan membela diri....
***apa memang gitu sistemnya ya???
ga ngerti juga....
tapi begitulah adanya....
gw harus bayar denda untuk suatu kesalahan yang gak gw lakukan...
well, at least gw udah mencoba mencari kebenaran, gw dan ngikutin prosedur...dan gw gak bayar polisi dijalan....
10 tahun naik motor baru 2 kali ditilang... itu pun salah satunya untuk kesalahan yang gak gw lakukan....
............
Jadi intinya :
- Klo sidang tilang di PN, gak dikasih kesempatan bwt nge bela diri, tapi mendingan dari pada bayar ama polisi di jalan.
- Klo kejadian berkas blom nyampe PN, mending minta sidang minggu depan aja, krn klo nggak... sama aja bayar polisi waktu ditilang...
***tulisan ini sekedar cerita pengalaman tanpa ada maksud lain.

posted under |

6 komentar:

Anonymous said...

Kalo gak setuju ya jangan diteken donk Bro! Nih ada aku cuplik dari web gmn sikap menghadapi Surat Tilang. Mudah-2an bermanfaat.

Menerima tuduhan
Setiap pengemudi mempunyai dua alternatif terhadap tuduhan pelanggaran yang diajukan Polantas,
yaitu menerima atau menolak tuduhan tersebut. Apabila anda menerima tuduhan, maka anda harus
bersedia membayar denda ke Bank paling lambat lima hari sejak dilakukan penilangan. Tempat
pembayaran ke Bank disesuaikan dengan tempat kejadian pelanggaran lalulintas. Anda akan diberikan
surat tilang berwarna Biru yang berisikan data diri anda, data kendaraan, data Polantas, besarnya denda
dan pasal yang dilanggar. Pastikan anda mengetahui kapan dan di mana harus membayar denda
tersebut. Tanyakan pula kepada petugas di mana dan kapan dapat mengambil surat atau kendaraan
yang ditahan. Surat atau kendaraan yang ditahan dapat diambil bila Anda telah dapat menunjukan bukti
pembayaran dari Bank. Tanda tanganilah surat tilang itu. Di balik surat tilang tersebut terdapat bukti
penyerahan Surat/Kendaraan yang dititipkan, jadi jagalah surat tilang dalam keadaan baik.

Menolak tuduhan
Bila anda keberatan dengan pelanggaran dan denda yang diajukan Polantas, katakan keberatan anda
dengan sopan. Anda akan diberikan surat tilang berwarna merah. Jangan sekali-sekali menandatangani
surat tilang yang isinya anda tidak setujui. Bacalah surat tilang tersebut dengan teliti. Pastikan dalam
surat tilang tercantum nama dan pangkat Polantas yang tertulis dengan jelas. Polantas akan membuat
dan mengirim surat tilang warna hijau untuk Pengadilan, warna putih untuk Kejaksaan dan warna kuning
untuk POLRI. Surat tilang yang berada di tangan anda juga merupakan surat panggilan sidang.
Tanyakanlah kepada Polantas tersebut jadwal persidangan dan tempat sidang. Tempat sidang
merupakan Pengadilan Negeri di wilayah terjadinya pelanggaran. Ingatlah kronologis kejadian sebagai
argumentasi di ruang sidang nanti. Penentuan hari sidang dapat memerlukan waktu 5-12 hari dan
barang sitaan baru dapat dikembalikan pada pelanggar setelah ada keputusan Hakim serta
menyelesaikan perkaranya. Pertimbangkanlah resiko ini sebelum menolak tuduhan Polantas.

Selengkapnya klik di sini

Wassalam,
Rudy-Sibolga

Anonymous said...

hoho...belum pernah euy, smoga ga sih. Pernah ditilang 2 kali, nyaris ditilang 1 kali. Yang ditilang yg satu ga bawa STNK, hahai...kalo sidang pasti mahal, gw bayar aja polisi, itung2 sodaqoh, kan kasian belum makan mereka, cuman 20rb kok. Kalo yg satu lagi 5rb doang, padahal mintanya 10rb, itu lagi razia sih jadinya doi juga buru2 masukin kantong, gara2nya mah ga pake spion(lupa masang). Yang nyaris yg lucu, gara2 pake knalpot racing di Bandung gw dikejar2 polisi diberentiin di jalan by pass. Setlah debat kusir kurang lebih 15 menit tuh polisi nyerah juga coz gw ngomongnya cuman lewat doang di bandung mau ke tasik,hahaha...polisi dodol.

Unknown said...

masih inget ga benk waktu sepulang dari monas, bukannya kita jga di tilang gara2 nerobos lampu merah, helmnya ga dipake. lagian juga wkt itu jam 12 malam. terus kita di rampok tuh ma polisi abis dech sisa uang kita, padahal khan tinggal 7 ribu....he he he.

kapan main futsal di jakarta lagi???

unikster said...

Hei, aku juga akan disidang neh, tanggal 8 mei...(padahal melanggarnya bulan Maret.. :(. Eniwe...masalahnya surat tilang ku ilang...kira kira disana masalah gak ya?

Bambang Risnanda said...

wah klo surat tilang nya hilang sih, aku belum pernah ktemu kasus kayak gitu.Tp coba aja tunjukin bukti identitas diri yang masih berlaku.
Mudah2an bisa membantu... gutlak ya

rosa said...

tgl 13 janurri 2016 baru akan sidang utk pertama kali dlm hidup sy di pengadilan negeri denpasar, ga tau apa yg akan terjadi tapi klo dapat kejadian spt diatas, sy juga akan minta diundur aja, biarin pokoknya ga mau bayar ke polisi korup. thanks buat infonya

Post a Comment

Newer Post Older Post Home
Locations of visitors to this page

Just An Ordinary Man

Total Pageviews



Anda pengunjung ke :
blogger graphics
printer stand


Recent Comments