Showing posts with label Information Technology. Show all posts
Showing posts with label Information Technology. Show all posts

Cara MANUAL dan MUDAH menjadikan WiFi Laptop menjadi HOTSPOT

Berikut TIPS cara menjadikan WiFi di LAPTOP menjadi HOTSPOT

1. Membangun Infrastruktur Hotspot
Buka Command Prompt (win+R) setelah itu ketik: CMD
dalam jendela command promt ini ketikkan:
netsh wlan set hostednetwork mode=allow ssid=”hotspot” key=hotspotku

2. Membuat INTERNET SHARING (Optional, bisa dilewati atau sudah dilakukan sebelumnya)
Jika tidak perlu internet sharing tahap ini dpt dilewati.
Kadang kita memang tidak menshare fasilitas internet untuk sebuah jaringan,
misal: hanya untuk bertukar data, game network offline, dsb.
Untuk membuat Internet sharing berikut caranya:

Pekerja TI: Jabatan Keren, Gaji Pas-pasan

Penulis: Dimitri Mahayana - detikinet


Kolom Telematika - "Iya nih gaji IT Indo ironis, jauh banget dibanding gaji IT luar, gw aja ditertawain dengan gaji indo ma orang luar, ironis deh, (NH)."


"Operator warnet aja cuma digaji Rp 300 ribu, sudah kerja 10 tahun tapi perusahaan tidak care (Aroep Manhattan)."


Demikian bunyi beberapa dari banyak komentar pembaca detikINET atas berita yang ditulis 8 Mei lalu, berjudul: "SDM IT Lari ke luar negeri, Pemerintah Diminta Waspada".


Keluh kesah di atas, rasanya, bukan sekali-dua kali terdengar. Sudah sejak lama, praktisi teknologi informasi (TI) di Indonesia memang diperlakukan minim, sangat timpang dengan apa yang diterima teknisi serupa negara tetangga.


Hasil survei kami tahun lalu menunjukkan, gaji seorang system developement di Indonesia mencapai US$4.808 per tahun alias sekitar Rp52 juta atau Rp4,4 juta per bulan. Padahal, tugas mengembangkan sistem TI, tentu rumit bukan main.


Bandingkan untuk posisi serupa di India US$11.805, Malaysia (US$17.651), Filipina (US$10.545), Thailand (US$17.545), India (US$11.805), Singapura (US$35.245), Hongkong (US$46.769), dan Australia (US71.484).Untuk posisi project management pekerja TI, remunerasi yang diperoleh di Indonesia US$8.580.


Angka ini separuh dari jabatan yang sama di India, 1/6 di Singapura, dan 1/10 di Australia (Daftar lengkap, lihat tabel di bawah). Akan tetapi, bagaimanapun, berkeluh kesah saja tidak cukup. Demi progresivitas dan visi perbaikan yang kontinyu, alangkah baiknya jika apreasiasi kurang ini justru dijadikan momentum intropeksi.


Kita awali soal mengkaji diri ini dengan melihat hasil survei Sharing Vision kepada 24 responden dan 14 perusahaan pada April lalu menunjukkan, 43% sumber daya TI yang ada dinilai kurang kompoten.Selain tidak kompeten, 14% responden juga mengaku memiliki sumber daya TI yang tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi.


Karenanya, 14% dari mereka merasakan tingkat turnover pekerja TI yang tinggi di perusahaan.32% responden mengaku pula sulitnya mencari tenaga ahli TI anak bangsa di tanah air--hal yang kemudian memicu banyaknya konsultan bermata biru di tanah air yang bayarannya berkali-kali lipat tadi. Secara teknis-administratif, pekerja TI di Indonesia yang telah memiliki sertifikasi baru mencapai 28,60% sementara sisanya belum memiliki karena masih ada anggapan tidak pentingnya sertifikasi semacam CCNA, MCP, PMP, dan lainnya.Padahal, mengacu survei HR Certification Institute 2008, pekerja TI yang sudah tersertifikasi tadi, terbukti memberi dampak positif pada finansial perusahaan dan otomatis membuat mereka lebih dipercaya perusahaan.Dengan demikian, mengacu hasil-hasil riset tadi, remunerasi yang minim ini, ternyata banyak disebabkan pula oleh belum tingginya tingkat kompetensi yang dimiliki. Kemampuan yang ada belumlah optimal.


Remunerasi rendah, sedikit-banyak, disumbangkan oleh belum tajamnya kompetensi yang dimiliki yang membuat ketergantungan sumber daya eksternal masih ada, misalnya. Akibatnya, daya tawar pekerja TI belum begitu tinggi.Kalau mau jujur, belum optimalnya kemampuan ini sendiri mayoritas 'disumbangkan' perusahaan tempat mereka bernaung. Betapa tidak. Alokasi anggaran training perusahaan mayoritas hanya di angka kurang dari 3% dari bea divisi TI.


Perusahaan masih tampak ogah mengeluarkan biaya besar dalam meningkatkan kemampuan pekerja TI. Alih-alih meningkatkan kemampuan, mereka lebih berharap karyawan mau belajar otodidak yang serba gratis.Maka, daripada terus berkubang dalam komplain remunerasi, sudah seharusnya pekerja TI (sekaligus perusahaannya) tak berhenti memperbaiki kompetensi miliknya, sehingga ke depan tak ada lagi kisah satir pekerja TI: Jabatan keren, gaji pas-pasan!Dimitri Mahayana adalah dosen ITB dan Chief of SHARING VISION. Penulis bisa dihubungi melalui email redaksi@detikinet.com.( rou / rou )

AIM - Anjungan Internet Mandiri dan Hotspot di Bandara Ngurah Rai

Per 17 September 2008, telah diserah terimakan perangkat AIM (Anjungan Internet Mandiri) dari PT. UFOAKSES (Rekanan PT.Tekom) ke PT (PERSERO) Angkasa Pura I Bandara Ngurah Rai. Layanan ini terselenggara atas kerja sama PT (PERSERO) Angkasa Pura I selaku pengelola Bandara Ngurah Rai dengan PT. Telkom, Tbk selaku salah satu operator Telekomunikasi terkemuka di Indonesia.

AIM - Anjungan Internet Mandiri

Dengan adanya perangkat AIM (Anjungan Internet Mandiri) ini, para penumpang layanan pesawat udara dapat menikmati akses internet kecepatan tinggi, sejenak sambil menunggu keberangkatan pesawat udara. Informasi dari PT. Telkom, AIM ini disediakan dengan bandwidth yang cukup tinggi, 2 Mbps. AIM ini ditempatkan di terminal keberangkatan Domestik dan terminal Keberangkatan International.

Terminal Keberangkatan Domestik :
- Gate 15/16
- Gate 17

Terminal Keberangkatan International
- Gate 1/2
- Gate 3/4 dan 5/6
- Gate 7/8

Di masing-masing lokasi diatas terdapat 1 Anjungan Internet Mandiri (AIM), dimana setiap AIM terdiri dari 3 Unit PC yang terhubung dengan Jaringan Internet PT. Telkom dengan menggunakan teknologi WiFi (Wireless Fidelity). Sehingga total terdapat 5 Buah AIM (Anjungan Internet Mandiri) dengan 15 Unit PC yang dapat digunakan para penumpang pesawat udara untuk mengakses internet di areal terminal keberangkatan.

Bagi penumpang yang membawa laptop, dapat juga menikmati akses internet yang disediakan di lokasi AIM dengan adanya hotspot yang tersedia di terminal keberangkatan Domestik maupun terminal keberangkatan International.

Layanan Internet baik melalui AIM maupun Hotspot ini memungkinkan penumpang pesawat udara untuk mengirim email, berkomunikasi melalui Skype atau bahkan sekedar membaca berita.

Dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan kepuasan kepada para penumpang selama berada di Bandara International Ngurah Rai Bali.



PicLens di Mozilla Firefox

Bagi pengguna mozilla firefox ver. 3.0, ada add ons bagus untuk nampilin gambar yang disearch di google, friendster, amazon, flickr, youtube, yahoo, smugmug, photobucket. Namanya Cooliris atau dulunya PicLens.

Aplikasi ini akan menampilkan gambar-gambar yang terdapat pada situs tersebut dengan cara yang menarik.

Untuk mendapatkannya,

Nah, klo dah selesai coba searching gambar di google, akan muncul icon seperti yang didalam lingkaran hitam.


Ketika icon PicLens pada image di klik, maka akan masuk ke aplikasi PicLens. Tampilannya seperti berikut....





Tampilan dengan animasinya cukup nyaman untuk browsing gambar yang kita cari.

FIDS - Flight Information Display System

Pada posting sebelumnya gw dah nulis gimana tentang migrasi ke UBUNTU dari client-client FIDS. Tapi apa sih sebenernya FIDS itu?

Bagi yang sudah pernah jemput atau nganter temen, pacar, sodara atau siapa aja kebandara, tentu pengen tau jadwal kedatangan/keberangkatan pesawat yang dimaksud.... ya kan. Nah kita bisa nanya ke bagian informasi. Atau yang gampang tinggal nyari sesuatu yang bentuk nya seperti layar TV, Plasma, LCD TV atau yang sejenisnya. Dari situ kita bisa liat informasi tentang jadwal kedatangan/keberangkatan pesawat yang kita maksud. Nah, alat bantu informasi itulah yang disebut dengan FIDS atau Flight Information Display System.




Biasanya data yang ditampilkan meliputi :
  • Nomor Penerbangan / Flight Number
  • Maskapai / Airline
  • Jadwal Kedatangan/Keberangkatan (Arrival / Departure)
  • Asal/Tujuan (Origin/Destination)
  • Keterangan (Berisi estimated time, apakah pesawat tepat waktu ataukah delay)

Di Bandara Ngurah Rai sendiri FIDS ini dibuat berbasiskan Web. Sehingga aksesnya dilakukan melalui jaringan komputer (LAN / Local Area Network). Skema-nya dapat dilihat seperti pada gambar dibawah ini.






Display FIDS digunakan untuk menampilkan informasi penerbangan bagi penumpang/pengguna jasa bandara. Display-display FIDS ini biasanya ditempatkan di lokasi-lokasi (diterminal bandara) yang mudah untuk dilihat para pengguna jasa bandar udara (Public Area). Lokasi-lokasi tersebut seperti :
  • Keberangkatan Domestik (Domestic Departure)
  • Kedatangan Domestik (Domestik Arrival)
  • Keberangkatan Internasional (International Departure)
  • Kedatangan Internasional (International Arrival)
Display pada lokasi-lokasi tersebut tidak hanya satu, namun bisa beberapa display dipasang sesuai kebutuhan.

Untuk data dari display FIDS tersebut diinput dan di update oleh staf-staf di Info Center dan Staf di AMC (Apron Movement Control). Karena merekalah yang bertanggung jawab langsung terhadap informasi jadwal penerbangan.

Selain display FIDS di terminal bandara, display ini juga ditempatkan dibeberapa lokasi lain seperti :
  • Lounge
  • Konsesi
  • Fuel Service



Jadi bagi penumpang yang menunggu di lounge, selain akan mendapatkan announcing jika waktu penerbangan tiba, dapat juga dilihat pada display yang telah disediakan. Sedangkan display pada fuel service berguna untuk mempersiapkan pengiriman avtur bagi pesawat yang baru datang dan akan tinggal landas lagi.

Dengan adanya FIDS ini, kebutuhan informasi akan aktivitas kedatangan dan keberangkatan pesawat udara dapat dilayani.

Klo ada yang masih ingin tau lebih jauh tentang FIDS ini, silahkan isi comment atau chat langsung dengan saya ;).

Migrating FIDS Clients to UBUNTU 8.04 - Hardy Heron

Beberapa minggu terakhir ada kerjaan baru, yaitu migrasi client FIDS ke sistem operasi UBUNTU. Sebagian besar client sudah diinstall pake UBUNTU 7.10 - Gutsy Gibbons. Tapi kemaren baru aja dapet release yang terbaru dari UBUNTU, versi 8.04 - Hardy Heron.... jadi skrg selanjutnya pake Hardy Heron.

Nah tulisan ini sekedar catatan bwt gue aja sih sekalian bwt kenang2an gw, mangkanya gw tulis diblog ini. Siapa tau bisa bermanfaat buwat yang laen.

Sebelumnya gw mo cerita dulu 'ashbabun nuzul' nya kenapa harus migrasi ke UBUNTU.

Jadi semenjak FIDS (Flight Information Display System) di Bandara Ngurah Rai rusak (sebelum gw masuk di team elban ngurah rai), salah satu senior, mas firman bikinin solusi dari masalah tersebut. FIDS buatan intersystem itu dikustomise dan di rebuild dengan menggunakan database mysql ama webserver. Beberapa waktu lalu, untuk sementara untuk masing-masing client FIDS tersebut masih menggunakan sistem operasi Wind**s, tentu saja yang 'abal-abal'.... Nah sadar bahwa ini melanggar hak cipta dan merugikan orang lain... mangkanya kita bermigrasi ke yang gretongan.... solusinya tentu sistem operasi linux yang free... dan pilihannya jatuh ke UBUNTU.

Bayanging aja klo musti ngeluarin duit puluhan juta beli sistem operasi wind**s, trus kmd hanya dipajang bwt nampilin informasi flight doang...padahal tuh komputer gak dipake secara interaktif dengan user.... mubadzir kan... mending pake yang gretongan ya gak...???

Tapi UBUNTU ini gak kalah menarik lho... klo gak percaya cobain aja sendiri.
Eh sebagai informasi CD UBUNTU ini bisa diperoleh gretongan.... klo minat bisa tanya aja ama om Gugel dari mana dapetinnya ;).

Well, sekarang waktunya nulis dokumentasi.
Step-by-step migrasi ke UBUNTU 8.04 - Hardy Heron

Proses Instalasi :
  1. Install UBUNTU pada PC client
    Untuk instalasi standar aja, tinggal ngikutin prosedurnya. Disini memory RAM client FIDS yang digunakan sebesar 1G, sebenernya minimumnya 256MB. Cuma klo make segitu waktu instalasi bisa gak kelar-kelar....

  2. Lakukan Update Online
    Sesuai judulnya, tujuannya untuk mengupdate source2 yang terbaru aja. Perintahnya diketik di terminal windows yach.... ("Application > Accessories > Terminal") :

    shell>>sudo apt-get update

    setelah itu, tunggu sampe kelar. Lamanya proses tergantung pada kecepatan akses internet anda
    . Klo muncul prompt minta password, kasih aja passwordnya....

  3. Install aplikasi ssh
    Tujuannya agar clients ini nantinya bisa diremote dari OMC (Operation and Maintenace Center) alias basecamp elban. Perintahnya,

    shell>>sudo apt-get install ssh

    Perintah diatas akan menginstall secara online. Klo mau sourcenya disimpen di hardisk (biar klo perlu ga harus donlot lagi) bisa pake perintah "sudo apt-get -d install ssh". Dengan perintah ini sourcenya aka disimpan di "/var/cache/apt/archives/".

  4. Install xulrunner
    Aplikasi ini nantinya diperlukan untuk menjalankan aplikasi 'display' FIDS. Perintahnya,

    shell>>sudo apt-get install xulrunner

  5. Kemudian copy kan aplikasi 'display'
    Aplikasi ini yang nantinya akan menampilkan informasi flight. Aplikasi ini sebagai pengganti browser internet.

    shell>>sudo cp [source-files-path] /home/elban/
Setting dan Konfigurasi :
  1. Bikin file 'fids.ini'
    File ini akan menunjukkan path lokasi file tujuan yang akan dibaca oleh aplikasi 'display.' Perintahnya,

    shell>>sudo gedit /etc/fids.ini

    Akan muncul window berikut.

    Seperti terlihat pada window, isikan path lokasi file yang dibutuhkan oleh aplikasi 'display'. Angka 45000 menunjukkan refresh rate selama 45 detik.
    Kemudian simpan file tersebut.




  2. Bikin Link ke library xulrunner ama firefox
    Agar aplikasi 'display' bisa dijalankan harus dibuat link terlebih dahulu.
    Perintahnya,

    shell>>sudo ln -s xulrunner/libgtkembedmoz.so
    shell>>sudo cp -s xulrunner/libxpcom.so /usr/lib/firefox/
    shell>>sudo rm -s xulrunner/libxpcom.so
    shell>>sudo ln -s firefox/libxpcom.so

    Perintah-perintah diatas akan me-link library yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi 'display'.

  3. Enable Automatic Login
    Hal ini bertujuan agar setiap kali PC restart, maka akan langsung login secara otomatis. Enable login bisa diaktifkan di "System > Administration > Login Window".
    Pilih tab "Security", beri centang pada "Enable Atomatic Login", kemudian pilih User yang diinginkan. Selanjutnya, agar bisa diremote, pada tab "Remote", pada dropdown menu Style ganti "Remote Login Disabled" dengan "Same as Local".













  4. Setting Remote Desktop
    Selanjutnya, masih tentang remote desktop, aktifkan password dan setting yang diperlukan melalui menu "System > Preferences > Remote Desktop". Centang hal-hal yang diperlukan sesuai gambar berikut.











  5. Bikin Startup untuk aplikasi "display"
    Caranya, "System > Preferences > Session" klo di wind**s, sama aja seperti kita mau nambahin startup program. Tujuannya agar aplikasi 'display' ini otomatis dijalankan ketika PC startup.

    Ketika muncul window Session Preference, klik tombol add, dan sebutkan lokasi file yang ingin ditambahkan.






  6. Terakhir, agar layar monitor gak blank tiba2, maka screensaver harus di de-aktif dan setting agar monitor tidak mati secara otomatis ketika sistem iddle.

Sampai disini instalasi dan setting sudah selesai. Coba restart untuk memastikan apa yang barusan dikerjakan berhasil.

OK.... sampai dsini 1 PC telah selesai di Instalasi dan siap untuk di pasang di lokasi. Next pliss......

WiFi - Wireless Fidelity

Wifi, stands for Wireless Fidelity is a type of wireless networking. It's also known as 802.11. The advantages of wifi is easy to setup and inexpensive. With Wifi the information is travel over the air using the radio waves. In fact, communication across a wireless network is a lot like two-way radio communication. Here's what happens:

  1. A computer's wireless adapter translates data into a radio signal and transmits it using an antenna.
  2. A wireless router receives the signal and decodes it. It sends the information to the Internet using a physical, wired Ethernet connection.
The process also works in reverse, with the router receiving information from the Internet, translating it into a radio signal and sending it to the computer's wireless adapter. The radio waves used in WiFi is higher than the frequencies used for cell phones, walkie-talkies and televisions. The higher frequensi used, more data can carried by the signal. It use 2,4GHz or 5 GHz frequency. There are several versions of 802.11 Standard as belows :

  • 802.11a, use 5 GHz frequency, up to 54 Mbps bandwidth. Using OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing), a more efficient coding technique that splits that radio signal into several sub-signals before they reach a receiver. This greatly reduces interference.
  • 802.11b, use 2,4 GHz frequency, up to 11 Mbps. Using CCK (Complimentary Code Keying).
  • 802.11g, use 2,4 GHz frequency, up to to 54 Mbps. Faster than 802.11b, using OFDM.
  • 802.11n, use 2,4 GHz frequency, it is reported can achieve speeds as high as 140 megabits per second.
To build wireless network we need wireless router and wireless adapter.
  • Wireless Adapter
It is the picture of USB and PCMCIA wireless adapter for WiFi. This adapter can plug into your PC's usb or PCMCIA slot.









  • Wireless Access Point
As with wireless adapters, many routers can use more than one 802.11 standard. 802.11b routers are slightly less expensive, but because the standard is older, they're slower than 802.11a, 802.11g and 802.11n routers. Most people select the 802.11g option for its speed and reliability.






IP Address Explained

IP Address (Internet Protocol Address): This number is an exclusive number all information technology devices (printers, routers, modems, et al) use which identifies and allows them the ability to communicate with each other on a computer network. There is a standard of communication which is called an Internet Protocol standard (IP). In laymans terms it is the same as your home address. In order for you to receive snail mail at home the sending party must have your correct mailing address (IP address) in your town (network) or you do not receive bills, pizza coupons or your tax refund. The same is true for all equipment on the internet. Without this specific address, information cannot be received. IP addresses may either be assigned permanently for an Email server/Business server or a permanent home resident or temporarily, from a pool of available addresses (first come first serve) from your Internet Service Provider. A permanent number may not be available in all areas and may cost extra so be sure to ask your ISP.

Domain Names (Domain Name System-DNS): This allows the IP address to be translated to words. It is much easier for us to remember a word than a series of numbers. The same is true for email addresses.

For example, it is much easier for you to remember a web address name such as whatismyip.com than it is to remember 67.192.10.3 or in the case of email it is much easier to remember anonymous@whatismyip.com than anonymous@67.192.10.3

Dynamic IP Address: An IP address that is not static and could change at any time. This IP address is issued to you from a pool of IP addresses allocated by your ISP or DHCP Server. This is for a large number of customers that do not require the same IP Address all the time for a variety of reasons. Your computer will automatically get this number as it logs on to the network and saves you the trouble of having to know details regarding the specific network configurations. This number can be assigned to anyone using a dial-up connection, Wireless and High Speed Internet connections. If you need to run your own email server or web server, it would be best to have a static IP.

Static IP Address: An IP address that is fixed and never changes. This is in contrast to a dynamic IP address which may change at any time. Most ISP’s a single static IP or a block of static IP’s for a few extra bucks a month.

IP version 4: Currently used by most network devices. However, with more and more computers accessing the internet, IPv4 addresses are running out quickly. Just like in a city, addresses have to be created for new neighborhoods but, if your neighborhood gets too large, you will have to come up with an entire new pool of addresses. IPv4 is limited to 4,294,967,296 addresses.

IP version 5: This is an experimental protocol for UNIX based systems. In keeping with standard UNIX (a computer Operating System) release conventions, all odd-numbered versions are considered experimental. It was never intended to be used by the general public.

IP version 6: The replacement for the aging IPv4. The estimated number of unique addresses for IPv6 is 40, 282, 366, 920, 938, 463, 463, 374, 607, 431, 768, 211, 456.

The old and current standard of addresses was this: 192.168.100.100 the new way can be written different ways but means the same and are all valid:

* 1080:0000:0000:0000:0000:0034:0000:417A

* 1080:0:0:0:0:34:0:417A

* 1080::34:0:417A


***re-posted by BR

Older Posts Home
Locations of visitors to this page

Just An Ordinary Man

Total Pageviews



Anda pengunjung ke :
blogger graphics
printer stand


Recent Comments